Bil 14:7: Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
Bangsa Israel di bawah pimpinan Musa telah mendekati tanah terjanji. Sebagai persiapan untuk menguasai tanah terjanji, Musa mengutus 12 pengintai untuk mengintip seperti apakah tanah terjanji itu. Bagaimana keadaan tanahnya, suku-suku apa saja yang mendiaminya, jalan-jalan yang akan dilalui seperti apa, kota-kotanya apakah berbenteng dan lain sebagainya.
Dengan penuh semangat, ke-12 pengintai itupun berangkat. 40 hari kemudian, mereka kembali dengan selamat dan melaporkan hasil pengintaian mereka.
Di sinilah terjadi perbedaan yang menyolok. 12 orang melihat kenyataan yang sama, 10 orang melaporkan masalah, 2 orang melaporkan peluang. 10 orang melihat tantangan, 2 orang melihat kesempatan.
Kaleb dan Yoshua – demikian nama kedua pengintai itu berusaha menenangkan umat dengan berkata: “ Negeri yang kami lalui itu adalah luar biasa baiknya”.
Saudari saudara rekan rekan Stella Maris yang terkasih.
Pandemi telah menciptakan begitu banyak ketidak-nyamanan bagi kita semua. Pada mulanya, semua bingung untuk menyesuaikan diri. Setelah beberapa waktu, banyak yang sudah menyesuaikan diri walaupun ada yang belum. Ada yang melihat peluang untuk mewartakan Kabar Baik lewat media virtual yang mendadak booming. Begitu banyak kursus Kitab Suci virtual, persekutuan doa virtual, ibadat dan devosi virtual yang ditawarkan di media sosial dan media massa. Peluang yang luar biasa.
Saya sangat tersentuh melihat begitu banyak tenaga sukarela yang melayani di Gereja kita. Anak-anak muda di Komsos sibuk menyiarkan misa virtual. Banyak umat yang menawarkan diri menjadi petugas tim gugus tugas. Melakukan scanning suhu, scan Belarasa, mengarahkan umat mencuci tangan, mengarahkan umat duduk di gereja dan lain sebagainya.
Para ketua lingkungan yang membantu umat mengunduh aplikasi Belarasa dan PeduliLindungi atau membantu mendaftarkan lansia ikut misa lansia.
Kesempatan pelayanan yang tidak ada sebelumnya. Puji Tuhan. (GT)