(Luk. 11:37-41)
Mencuci tangan adalah suatu tindakan yang umum dilakukan orang dimana-mana, apalagi sebelum makan. Pada masa pandemi ini, seolah orang merasa wajib (memang dianjurkan dan salah satu protokol kesehatan) untuk sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan handsanitizer. Tindakan ini selain untuk menjaga kesehatan juga untuk melarutkan atau menghilangkan segala kuman dan virus seperti covid 19. Jadi bukan soal salah atau benar. Tetapi mengapa Yesus dipersalahkan dan dipermasalahkan ketika sebelum makan tidak mencuci tangan seperti yang terungkap dalam Luk. 11:37-41?
Yesus dilihat dan dinilai dari sudut pandang tradisi Yahudi yang mempunyai kebiasaan mencuci kaki sebelum masuk rumah dan mencuci tangan sebelum makan. Orang-orang Farisi dikenal sebagai orang-orang yang merasa selalu benar dan taat kepada aturan serta kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Memang mereka berusaha menjalankannya secara hurufiah dan mendetail. Tentu saja ini baik saja, tetapi ketika sudah memutlakkan sebagai aturan yang harus diikuti demi aturan itu, maka nilai martabat manusia diabaikan. Yesus mencoba menjernihkan cara pandang mereka dan mengarahkan bahwa nilai manusia itu lebih penting dari pada aturan itu sendiri. ‘Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih.’
Orang menjalankan aturan supaya dilihat baik, taat dan kemudian dihormati dan dibenarkan, akan jatuh pada salah mengerti dan salah menghayati. Sarana dijadikan tujuan, dan bukan sebagai alat atau jalan yang membantu orang untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Maka Yesus mengajak untuk bersih dari dalam, mempunyai pikiran dan hati yang bersih, tulus, supaya yang dinyatakan, dilakukan juga bersih, baik dan menyelamatkan. Yang terjadi adalah suatu ekspresi dari yang batiniah, dari hati.
Semoga ada keserasian dalam diri kita masing-masing antara yang batiniah dan lahiriah. Kita sebagai pribadi yang harmoni bisa turut serta menciptakan keharmonisan di mana kita berada.
Tuhan memberkati kita. Amin. (TS)