Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ef 4:31-32
Jika kehidupan kita dianalogikan sebagai sebuah rumah, maka luka akibat kesalahan orang lain dalam hidup kita dapat dianalogikan sebagai sampah. Bayangkan apa yang akan terjadi ketika kita membiarkan rumah kita dipenuhi oleh sampah. Dalam hitungan jam rumah kita akan dipenuhi oleh lalat. Ketika rumah kita dipenuhi lalat, kita memiliki dua pilihan, membeli penyemprot serangga dan membunuhi lalat-lalat itu, atau membersihkan sampah dari rumah kita. Ketika kita memilih opsi pertama, lalat-lalat itu akan mati tetapi akan datang lalat lain yang tertarik oleh bau sampah dari rumah kita. Atau kita dapat membersihkan sampah dari rumah kita dan dengan sendirinya lalat-lalat itu akan pergi.
Jika kita tidak belajar untuk bisa mengampuni, maka tentunya aspek kehidupan kita yang lain akan terpengaruh, seperti:
- Hubungan perkawinan atau pacaran yang terganggu karena salah satu pihak masih belum dapat memaafkan kesalahan pasangannya sehingga setiap konflik yang dialami sering kali dihubungkan dengan kesalahan masa lalu
- Jatuh dalam berbagai kebiasaan yang kurang baik seperti rokok, alkohol berlebihan, pornografi, atau bahkan narkoba untuk melarikan diri dari perasaan terluka
- Sulit tidur dan depresi yang akhirnya berakibat buruk pada kesehatan karena terus mengingat-ingat trauma dari masa lalu.
- Yang terburuk dan banyak terjadi adalah kasus bunuh diri akibat tidak bisa memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat.
Bagaimana cara kita memaafkan?
Memaafkan adalah sebuah proses. Kita dapat memulainya dengan cara-cara berikut:
- Sadari betapa pentingnya memaafkan bagi dirimu sendiri.
- Berhentilah berpikir bahwa anda adalah korban dari semua hal yang terjadi.
- Secara aktif memutuskan untuk memaafkan orang-orang yang sudah menyakitimu.
- Berdoalah dan mohon rahmat dan kasih dari Tuhan untuk bisa mengampuni
- Ingatlah bahwa pengampunan adalah proses.
Yuk, kita belajar untuk mengampuni orang lain terutama mengampuni diri sendiri (HA)