Menghargai Seseorang Tanpa Melihat Latar Belakangnya

Luk 4:22 (b)   lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?”

Bacaan Injil hari ini tanggal 30 Januari 2022 bercerita tentang bagaimana Yesus mengajar dengan penuh kuasa di kota asalnya Nazaret. Semula mereka yang mendengarkan-Nya merasa kagum dan takjub akan kuasa mengajar yang ditunjukkan Yesus. Namun kekaguman itu tidak bertahan lama karena mereka tiba-tiba sadar kalau Yesus ini adalah anak Yusuf si tukang kayu. Ia bukan anak seorang Imam atau seorang Farisi atau Ahli Taurat. Dia hanya orang biasa. Bahkan Dia tidak pernah berguru dengan salah seorang Farisi atau Ahli Taurat yang terkenal. Dia hanya anak  anak tukang kayu.

Maka Yesus pun menegor mereka dengan keras akan kedegilan hati mereka.

Teman-teman yang terkasih dalam Kristus, apakah kita juga pernah melakukan hal yang mirip dengan orang-orang Nazaret itu? Dalam arti, kita memandang rendah seseorang karena latar belakangnya? Mungkin latar belakang pendidikannya, latar belakang keluarganya atau keadaan ekonominya? Walaupun ia sekarang berprestasi dan berhasil, namun kita tetap memandang rendah dia karena latar belakangnya? Atau kita iri akan keberhasilannya lalu kita melabel dia itu sombong atau sok dan sebagainya? Atau kita tidak mau mendengarkannya karena latar belakangnya?

Pernahkah anda mendengar komentar miring seseorang seperti ini: ‘prodiakon itu sok sekali ya, kan saya tahu persis bagaimana keluarganya dan kehidupannya dulu sebelum dia bertobat. Malah saya yang ajak dia masuk Katolik tuh.’ (apakah benar dia sok?)

Atau: ‘Bapak Direktur itu sekarang sudah sombong, padahal dulu saya yang kenalkan dia masuk ke perusahaan itu. Kalau bukan saya, dia tidak mungkin berhasil.’ (apakah benar dia sombong?)

Atau: ‘apa? Si Anu itu jadi pewarta? Gak usah dengarin dialah, dia itu dulu anak Kampung Bebek, tau.’ (anak Kampung Bebek so what?)

Teman-teman, marilah kita menghargai seseorang berdasarkan apa adanya dia itu sekarang, jangan menghakimi atau melabel seseorang berdasarkan latar belakangnya. Tapi hargailah dan bersyukurlah atas keberhasilan seseorang, apapun latar belakangnya. 

Amin. (GT)