Beberapa waktu lalu sebuah keluarga merasa bersyukur, bangga dan sangat bahagia karena ketiga anaknya studi dan karier mereka berhasil semua. Pada hakekatnya, semua orang mendamba kebahagiaan lahir dan batin.
Untuk memperoleh kesuksesan yang mereka identikkan dengan kebahagiaan, orang tua mereka rela bekerja memeras keringat dan otak siang dan malam. Mereka tidak mengenal lelah. Seharian mereka bekerja.
Begitu pula dengan anak-anaknya. Kesuksesan dicapai dengan penuh suka duka dimana mereka harus giat belajar, mengerjakan tugas-tugas dan bahkan rela sebagian waktu yang sebenarnya bisa mereka lakukan untuk bermain, bergaul rela mereka tinggalkan demi pelajaran di sekolah dan di tempat kuliahnya.
Hasilnya kini bisa mereka nikmati, yaitu mereka bisa lulus dalam studinya dengan hasil yang memuaskan dan kini mereka sudah bekerja di perusahaan besar dan menempati posisi yang cukup baik.
Dalam kutipan Injil, Yesus mengumpamakan “Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah”. (Matius 13:44 – 45)
Untuk dapat memiliki harta karun dan mutiara yang sangat indah itu orang rela menjual segalanya yang dimilikinya. Orang berusaha sangat keras agar dapat memilikinya.
Mari kita senantiasa menjadikan Yesus sebagai mutiara berharga dalam hidup kita. Jika demikian, kebahagiaan dan kedamaian sejati selalu dapat kita alami.
Berusahalah dan berdoa untuk mengalami kasih Tuhan dalam hidup anda, Kuasa dan kasih Tuhan bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri kita masing masing. Jika kita dapat mengalami Tuhan secara pribadi, kita akan tahu bahwa Dialah harta yang paling berharga dalam hidup kita, temukan juga pengalaman bersama Tuhan dengan doa hening.
Kerajaan Surga adalah kebahagiaan sejati yang ditawarkan Tuhan kepada umat- Nya. Kebahagiaan sejati itu dapat dinikmati secara nyata kalau kita selalu berusaha keras untuk menyatu dengan Tuhan, Sumber Kebahagiaan. Setiap saat kita hendak merasakan bahwa Tuhan selalu bersama kita, sehingga hidup kita selalu merasa damai, tenteram dan bahagia. (EW)