Lelah dalam Pelayanan Gereja?

Rasa lelah adalah suatu hal yang sering kali terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari dan sangat wajar. Lalu….. bagaimana kita bisa melaluinya?

Dalam pelayanan tentu kita tidak dapat selalu memuaskan harapan semua orang, sehingga sering kali pelayanan yang kita lakukan dapat saja menjadi suatu berkat ataupun petaka bagi diri kita sendiri. Rasa iri hati, egois dan tidak sabar juga sering ada di sekeliling kita. Keadaan seperti ini akan memberikan imbas yang tentunya kurang menyenangkan, sehingga kita merasa LELAH dan terpojok. Jika sudah demikian, apa yang harus kita lakukan?

Tuhan berfirman :”Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” 1Kor 3:9

Perikop ini hendak menyampaikan suatu pesan yang sangat indah, bahwa kita adalah kawan sekerja Allah, kita adalah ladang dan bangunan Allah, yang artinya kita menyediakan diri kita untuk mejadi tempat bertumbuhnya benih sukacita, benih kasih dan juga benih kedamaian. Lalu buah dari benih ini hendaknya kita sebarkan juga kepada sesama melalui pelayanan. Allah menumbuhkan benih-benih kebaikan tersebut dengan sabda-Nya. Oleh karena itu, jika lelah itu datang, hendaknya kita mendekatkan diri kembali dengan membaca warta sukacitanya. Bacaan ini akan menguatkan kita dan juga membuat kita bergembira. 

Jika kita melakukan segala sesuatunya dengan sukacita, tentu rasa lelah, sedih ataupun kecewa dapat kita atasi. 

Kita senantiasa menyandarkan seluruh rasa lelah kita kepada Tuhan Sang Kuasa atas kehidupan kita. Dengan kehendak bebas yang kita miliki, kita dapat memilih: mau LELAH atau mau BAHAGIA (LG)