Penghormatan Terhadap Sesama

Sewaktu bekerja di sebuah law firm, saya bersama pimpinan pergi untuk menemui salah satu teman kecilnya yang saat itu adalah direktur sebuah bank ternama di negara ini. 

Meskipun kami sudah melakukan konfirmasi pertemuan namun masih harus menunggu cukup lama untuk bertemu.

Akhirnya terbukalah pintu sang direktur, tetapi sepertinya sang direktur enggan bertemu dengan kami dan sambil berjalan cepat kami harus mengimbangi jalannya sang direktur bersama dengan jajaran direksinya, namun ia tetap berjalan seolah-olah kami hanya hambatan baginya, padahal ada hal penting yang akan disampaikan terkait dengan masalah yang akan dihadapinya, meskipun demikian kami bersyukur karena sempat memberikan input dan informasi yang cukup untuk menjadi bahan pemikirannya. 

Beberapa bulan kemudian hal yang dikhawatirkan terjadi, sang direktur terbentur dengan suatu masalah dan disitulah situasi berbalik, sekarang dia yang berusaha untuk menemui kami, bahkan ia berharap dapat bertemu meskipun hanya dengan staff rendahan seperti saya, kamipun menerima kedatangannya dengan baik dan bersedia menangani permasalahannya. 

Dari kisah diatas saya mendapat pelajaran kehidupan yang sangat berharga, yaitu hargailah setiap manusia, apapun jabatannya, apapun pekerjaannya, apapun statusnya, karena kita sebenarnya adalah sama dihadapan Tuhan sang pemilik kehidupan dan kita tidak tahu kapan kita membutuhkan bantuan dari orang lain, siapapun orangnya bahkan terhadap orang yang tidak pernah dianggap sekalipun. 

Apalah artinya kita memiliki suatu jabatan dalam suatu pekerjaan namun kita tidak bisa menghormati orang lain seolah-olah kitalah yang paling penting, paling benar dan paling berkuasa, karena tanpa orang lain kita bukanlah siapa-siapa. 

Oleh karena itu hendaklah kita semua saling menghargai, saling mengasihi bahkan saling mendahului dalam memberi hormat kepada sesama, janganlah mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, sebaliknya hendaklah rendah hati dengan menganggap orang lain lebih utama daripada dirinya sendiri (Filipi 2:3) seperti yang dilakukan Tuhan Yesus yang tiada dosa tetapi mau menjadi manusia dan berkorban untuk memberikan keselamatan bagi kita semua.

Tetaplah berbuat baik. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin. (AD)