Carilah Dahulu Kerajaan Allah

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)

Kok sepertinya mudah sekali mengucapkan perikop ini daripada melaksanakannya??

Apalagi kalau kita sedang menghadapi masalah dalam kehidupan kita. Boro-boro mencari Kerajaan Allah, hidup kita aja sudah susah. 

Bagaimana saya mau aktif dan ikut kegiatan di gereja, keuangan keluarga saja gak cukup, saya harus berusaha dengan segala cara untuk menghidupi keluarga. Saya belum sempat, belum punya waktu. Nanti kalau sudah longgaran, saya baru ikut aktif. Sering kita mendengar keluhan seperti itu.

Sharing:
Semenjak 2007, perusahaan tempat saya bekerja berhenti operasional, saya tidak mempunyai pekerjaan. Untuk mengisi kekosongan dan mencari penghasilan, saya menjadi seorang remaiser di satu perusahaan. Penghasilan remaiser saat itu sangat tidak cukup, karena resesi perekonomian dan bursa saham mengalami ‘kehancuran’. Saya dan istri harus berusaha mencari penghasilan tambahan lain untuk menghidupi keluarga. Singkat cerita, selain tetap remaiser, saya kembali ke pekerjaan saya diwaktu masih sekolah dulu, yakni memberikan les matematika. 

Memberikan les biasanya terjadwal di sore dan malam hari. Syukur, jumlah murid cukup banyak saat itu, dari senin-sabtu (full), kadang juga minggu jika ada yang meminta. Lelah memang ….

Kegiatan rohani … hanya ikut misa mingguan saja.

Suatu siang, istri saya berkata,”Di paroki sedang membutuhkan bantuan nih, yuk kita daftar” Dia berusaha membujuk saya agar saya juga mau ikut kegiatan gereja tersebut, tidak hanya sibuk mencari penghasilan (walau belum cukup). “Daftar-daftar aja, belum tentu diterima kok, karena harus melalui seleksi yang cukup ketat”

Saya setuju, dengan pikiran toh belum tentu diterima, kalau memang Tuhan menghendaki dan saya diterima, saya baru akan mengatur ulang jadwal ‘sibuk’ saya.

Di dalam masa penantian keputusan tersebut, tiba-tiba direktur di salah satu perusahaan di lantai lain tempat saya menjadi remaiser, mengajak saya untuk “ngopi” di jalan Sabang. Diceritakan bahwa salah satu staf kuncinya akan resign dan dia menawarikan saya untuk mengisi posisi tersebut karena saya mempunyai izin-izin profesi yang mereka butuhkan.

Puji Tuhan, Allah telah menyelamatkan aku dan keluargaku di saat aku BARU mau mengutamakan DIA dalam kehidupanku. Allah kita luar biasa.

Doa:
Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami, tambahkanlah iman kami agar kami selalu menomorsatukan ENGKAU, selalu mengandalkan dan melibatkan Engkau dalam kehidupan kami dan tidak hanya menggunakan kekuatan kami sendiri. Engkaulah yang memberi, menambahkan dan melengkapi semuanya bagi kami. Amin (EH)