Ketagihan

Hah ketagihan? Masaaa..?

Jawaban nya.. Bisa iya.. Bisa juga tidak.. tapi IYA dengan pengalaman saya 😀

Sedikit sharing tentang pelayanan saya sebagai seorang Katolik: 

Saya mulai menjadi Katolik sejak SMP kelas 2 sekitar tahun 80an. Sejak itu saya mulai memperhatikan kegiatan-kegiatan di Gereja, semisal Misdinar, Lektor, Pastor dan petugas-petugas lainnya. Di sekolah sendiri, saya cukup aktif berkegiatan dari menjadi ketua kelas dan OSIS dll. Oleh karena itu, saya mau mencoba kegiatan di luar sekolah yaitu Gereja. Tp ya baru cuma sekedar memperhatikan saja.. Belum terlibat.

Panggilan kegiatan pelayanan itu tidak serta merta datang begitu saja. Sejak menjadi Katolik, saya hanya memperhatikan dan mendengar apa-apa saja yang terjadi di Gereja. Hanya mulai ikut kegiatan di lingkungan seperti rosario bersama. Itu saja. Sisanya menjadi umat yang tiap minggu ke Gereja dan pulang.. 

Pelayanan itu benar terjadi saat saya berada di negeri orang 15 tahun setelah menjadi Katolik. Enam bulan di perantauan hanya kerja pulang dan minggu ke Gereja lalu pulang. Begitu saja. Hampa dan  bosan. Untungnya saya bukan orang yang diam-diam saja. Di Gereja akhirnya berteman dan sama seperti yang lalu, saya mulai observasi di Gereja ini. Apa yang bisa saya lakukan ya?  Sampai suatu ketika, saya berdoa meminta kepada Tuhan, “Tuhan, jika engkau butuh org dalam Gereja-Mu, saya siap… Amin.”

Orang banyak bilang kalau doa itu dashyat ya, dan memang begitu kenyataannya. Doa saya dikabulkan dalam hitungan minggu. Doa itu mulai bekerja dan memberikan jawabannya. Ada teman yg mengajak bikin retret dan langsung saya iyakan tanpa ba bi bu. Sejak itu saya mulai sibuk dengan kegiatan di Gereja seperti koor, bikin acara natal, mengadakan retret lagi, bikin ini bikin itu selain kerja, kerja dan kerja. Dan hebatnya, kehidupan saya di perantauan menjadi lebih indah dan semarak. Saya berdoa lagi Tuhan, “Lebihkan tenagaku untuk Gereja Mu ya”. Sekali lagi dashyatnya doa itu bekerja. Lelah yang ada bukan lelah jiwa raga duniawi tapi lelah yang sehat dan senang jiwa raga dan rohani.

Dan itu terus berlanjut setelah pulang ke Indonesia. Balik lagi ke Stella Maris. Misa lagi di Stella Maris dan observasi lagi. Apa yang bisa saya lakukan di sini ya? Akhirnya suatu ketika di mading ada lowongan koor hahahaha. Langsung IKUUUT. Sejak itu saya mulai kegiatan di Gereja Stella Maris dari tahun 2003 hingga sekarang. Saya juga pernah berkegiatan di rumah induk MSC dan menjadi anggota Juchefa loh 😀

Ga jenuh? Oh tentu iya hahhahah dan sangat amat jenuh. Lalu diam tanpa berkegiatan dan kembali menjadi umat saja. Bukannya senang ya, malah  merasa ga enak. Dan tidak bertahan lama. Hanya 2 tahun diam dan terpanggil lagi hingga sekarang.

Kawan, jangan takut pelayanan. Jangan takut tidak punya waktu untuk yang lain setelah pelayanan. Tuhan akan siapkan semuanya. TUHAN AKAN ATUR SEMUANYA. Apa yang kita alami, semakin ikhlas pelayanan kita, semakin hidup kita bermakna. Tuhan juga tidak diam saja. Tuhan selalu membantu kita dalam kesusahan. 

So mulailah melayani walau sekecil apapun bentuk nya karena sekecil apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, BESAR di mata Tuhan, dan Tuhan siap memberi lebih dan terbaik.

Kolose 3:23-24
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

Jadi tunggu apalagi. Selamat melayani. 

Pelayanan itu good addiction loh… (AJ)