Sahabat-sahabat dalam Iman

“Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (Markus 2:1-5)

Cerita tentang Orang Lumpuh yang disembuhkan dari Kitab Markus ini sangatlah berkesan untuk saya. Kenapa? Karena biasanya cerita mukjizat kesembuhan terjadi karena orang yang sakit yang menginginkannya, dan Tuhan Yesus berbelas kasih menyembuhkan. Tapi ada yang berbeda di cerita ini, iman 4 sahabat dari orang lumpuh ini yang menggerakan hati Yesus untuk menyembuhkan.

4 orang ini mau saja bersusah-susah, menggotong sahabat mereka yang lumpuh di atas tilam, ke atas atap rumah, lalu menurunkan teman mereka supaya bisa bertemu Yesus. Saya membayangkan ini bukan hal yang mudah, tapi toh mereka tetap tidak menyerah dan berusaha mewujudkan iman mereka dalam tindakan. 

Mempunyai sahabat-sahabat dalam iman kepada Yesus, adalah salah satu harta karun berharga di dunia ini. “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yak 5:16b). Apalagi ada 4 atau 5 orang atau bahkan sahabat-sahabat satu komunitas, satu gereja yang saling mendoakan untuk kesembuhan seseorang, pemulihan keluarga, atau wujud apapun, pastilah besar kuasa doa ini.

Karena itu saya bersyukur dalam lingkup gereja katolik, ada Misa Kudus, pertemuan lingkungan, Rosario bersama, dan berbagai kegiatan dan komunitas rohani lainnya, dimana umat bisa saling mengenal, berkumpul dan bersekutu, juga melambungkan ujud-ujud doa bersama.

Jangan pernah melewatkan kesempatan untuk menambah sahabat-sahabat dalam iman, karena mereka bisa menjadi kawan seperjalanan yang berharga di dalam pengembaraan kita yang sementara di dunia ini. Tuhan memberkati. (PP)