Kis 3:6-8 Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Dalam Kis bab 3 ayat 1-5, diceritakan kalau Petrus dan Yohanes masuk ke Bait Allah. Ada seorang lumpuh yang diletakkan di gerbang itu dan ia meminta sedekah kepada Petrus dan Yohanes. Cerita selanjutnya bisa dibaca di ayat 6-8 di atas.
Menarik untuk kita simak kalau Petrus dan Yohanes (dan orang-orang lain) pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Sedangkan si lumpuh pergi ke Bait Allah untuk meminta sedekah.
Orang lumpuh duduk di lantai, sementara Petrus berdiri. Posisi orang lumpuh lebih rendah dari Petrus. Untuk MEMEGANGnya, Petrus perlu membungkuk sedikit. Yang memberi pertolongan merendahkan diri. Sementara orang lumpuh perlu mengulurkan tangannya ke atas. Berserah kepada yang di atas. Pertolongan datang dari atas.
Setelah ia sembuh dari lumpuhnya dan dapat berdiri, ayat 8 mengatakan ia berjalan kian kemari. Artinya bolak balik, berkeliling tanpa arah yang pasti. Kemudian ia mengikuti mereka (Petrus dan Yohanes) masuk ke dalam Bait Allah. Sekarang ia sudah mempunyai arah yang jelas yaitu masuk ke dalam Bait Allah. Bukankan seharusnya ia datang ke Bait Allah untuk beribadat? Namun karena ia lumpuh, ia tidak diperbolehkan masuk ke dalam. Sekarang ia sudah tidak lumpuh lagi. Maka ia boleh masuk ke dalam Bait Allah.
Masih di ayat yang sama dikatakan ia memuji Allah. Ia pantas memuji Allah karena bukan hanya kelumpuhannya yang disembuhkan melalui PEGANGAN tangan Petrus, tapi harga diri dan hakekatnya sebagai anak Abraham dipulihkan kembali. Ia yang terkekang dalam kelumpuhan seumur hidupnya kini sudah bebas dari kelumpuhan fisik dan rohani.
Apa artinya bagi saya pribadi?
Orang lumpuh yang datang ke bait Allah, yang tujuannya bukan untuk beribadat, pun ditolong oleh Tuhan lewat PEGANGAN tangan Petrus. Betapa murah hatinya Tuhan. Maka saya tidak perlu khawatir akan apapun juga dalam hidupku.
Seperti Petrus yang berinisiatif mengulurkan tangannya, Tuhan juga yang telah mengulurkan tangan-Nya untuk MEMEGANG tangan kananku. Tuhan memberikan kekuatan dan keyakinan agar aku bertumpu pada kekuatan-Nya dan bangkit berdiri. Untuk itu, saya juga harus mengulurkan tanganku dan membiarkan Ia yang mengendalikan hidupku. Saya mau agar Tuhan yang MEMEGANG kendali keseluruhan hidupku.
Setelah saya dikuatkan oleh tangan Tuhan, saya sanggup berdiri dan berjalan mengikuti Yesus, Ia MEMEGANG tanganku, menuntunku masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Dalam Kerajaan-Nya, saya bersuka cita dan melompat kegirangan serta tak henti memuji Tuhan. (GT)