Luk 21:20-28
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajak kita waspada terhadap segala tanda-tanda jaman. Banyak kejadian di dunia ini yang membuat kita terheran-heran dan di luar nalar kita. Contoh yang terbaru adalah wabah virus corona yang hampir menenggelamkan kehidupan dan ekonomi dunia. Kematian yang menyertai sudah mencapai lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia.
Suatu hari saya berbincang-bincang dengan seorang teman tentang wabah ini. Dia berpendapat bahwa kejadian ini mungkin merupakan seleksi alam terhadap manusia. Wabah ini bagai musuh yang mengepung kehidupan manusia. Orang yang terpapar harus mengungsi ke tempat isolasi. Perpindahan orang dibatasi untuk mencegah peyebaran virus ini, seperti larangan mudik ke kampung halaman dan mulih ke kota.
Mari kita coba renungkan. Banyak sekali kesusahan dan penderitaan yang terjadi selama wabah ini. Injil hari ini sudah memperingatkan bahwa orang akan mati ketakutan karena cemas (ay.26a). Kuasa-kuasa langit akan bergoncang karena berjalan tidak sesuai dengan tatanan normal. Orang tidak boleh berkumpul beribadah beramai-ramai, harus memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan. Orang tidak boleh ke mall, harus tinggal di dalam rumah bersama keluarga dan tetap di tempat sebagai tawanan. Wabah ini bagai mata pedang menyerang manusia.
Apa yang harus kita lakukan? Kita semua diingatkan untuk melihat dan mengarahkan perhatian kita kepada Anak Manusia dengan mendekatkan diri dan berpasrah pada Tuhan melalui doa, membaca FirmanNya dan tentunya mengamalkannya kepada sesama. Yesuslah satu-satunya harapan kita. Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat (ay. 28b). Apabila kita bisa melewatinya kita akan menjadi pemenang. (CD)