Kita Berharga di Mata Tuhan

Ketika suatu barang  dilapisi oleh  emas, ia menjadi sesuatu yang berharga dan memiliki harga jual yang tinggi. Dalam dunia ini,  mungkin emas berharga.

Secara fisik bisa saja aku tidak secantik atau setampan orang lain. Secara materi mungkin aku  tidak kaya dan tidak seindah seperti pandangan dunia ini. Tetapi sebagai umat kepunyaan Tuhan yang telah ditebus, diri sendiri, aku bagaikan benda yang dilapisi emas. Apapun latar belakang  dan bagaimanapun keberadaanku  sekarang, aku  adalah pribadi yang berharga di mata Tuhan. Sayangnya, pada kenyataannya tidak jarang orang lalai memerhatikan siapa dirinya sendiri. Itu sebabnya banyak orang yang kehilangan jati dirinya. Mereka memiliki pandangan yang berbeda dengan pandangan Tuhan mengenai dirinya. Mereka lebih fokus pada keberadaan yang menurutnya tidak berharga, sehingga mata hatinya tertutup untuk mengetahui bahwa Tuhan sangat menghargainya. Hal seperti inilah yang dipikirkan oleh bangsa Israel ketika berada di pembuangan.  Merasa tidak berharga karena seolah-olah Tuhan tidak peduli lagi akan keberadaannya. Status sebagai orang buangan mungkin telah membuat menjadi minder terhadap bangsa-bangsa lain dan memandang rendah dirinya.  Tuhan tidak mau umatnya memiliki pikiran yang salah mengenai keberadaan mereka. Untuk itulah  Tuhan pun berfirman agar bangsa kepunyaan-Nya itu tidak menjadi takut terhadap apapun. Tuhan menguatkan dengan ucapan bahwa Ia telah menebusnya. Tuhan berjanji akan tetap memelihara keberadaan bangsa ini setelah keluar dari pembuangan. Itu karena semua  berharga di mata Tuhan. 

Mari semua  memandang diri  sebagaimana Tuhan memandangku. sebagai ciptaan yang berharga. Dengan demikian aku juga harus memperlakukan diri ku sedemikian berharga, jangan mengotori, jangan menyia-nyiakan dan jangan menyiksanya. Tuhan Yesus melindungi 

Bacaan: Yesaya 43:1-2 
“Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. 

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

Doa: 
Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk kasihmu yang ajaib sehingga mau menerima diriku apa adanya. Kini aku tahu bahwa aku berharga di matamu. Amin. (MH)