Hidup dalam Kelimpahan

Kita semua pasti menginginkan kehidupan penuh kelimpahan, tetapi setiap orang memiliki standart kelimpahan masing-masing. Ada yang merasa bahwa hidup kelimpahan itu dilihat dari banyaknya harta yang dimiliki, ataupun seberapa tinggi kedudukan kita, ataupun seberapa banyak kita dikenal orang, dan sebagainya.

Tetapi kelimpahan yang dimaksudkan di dalam Yoh 10:10 merupakan kelimpahan yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Misalnya sukacita, damai sejahtera. Hal inilah yang merupakan kerinduan untuk dapat dirasakan setiap orang.

Yoh 10 : 10 “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Apa rasanya apabila rumah kita kemasukan pencuri? Ataupun kita kerampokan di tengah jalan? Tentunya hal itu membawa hal yang tidak nyaman bagi kita semua, perasaan marah, terluka, bahkan depresi karena tidak dapat menerima hal tersebut. Pencuri selalu datangnya tiba-tiba tanpa diketahui oleh siapapun. 

Sama juga hal nya dengan permasalahan pergumulan dalam kehidupan kita yang selalu datang tiba-tiba dan hal itu juga dapat merampas damai sejahtera dan sukacita yang dirasakan. 

Tetapi ketika kita menghadirkan Tuhan di dalam setiap penanganan masalah dalam hidup kita, maka kita akan memiliki sebuah pengharapan dan kelimpahan dalam hidup, sehingga pergumulan tersebut tidak dapat membinasakan kita. 

Apakah kita sudah membiarkan Tuhan turut campur dalam setiap pergumulan hidup kita? Sehingga sekalipun pencuri datang untuk mencuri dan membunuh, tapi ketika Allah hadir dalam hidup kita, maka hanya kelimpahanlah yg kita rasakan dan kita akhirnya dapat berdiri teguh, tidak mudah goyah dan akan menjadi pemenang dalam hidup ini. (LO)