Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.” (Luk 5:26)
Mereka “kaget” karena Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu setelah diturunkan melalui atap rumah tempat Yesus mengajar dan mereka terheran-heran.
Tapi sepertinya bukan itu yang membuat mereka kagum dan heran. Rasanya yang membuat heboh adalah bahwa Yesus juga berkata kepada orang lumpuh itu, “Hai saudara, dosamu sudah diampuni” (Luk 5:20). Yesus kemudian menegaskan bahwa Dia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. (Luk 5:24)
Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa penyembuhan fisik lebih penting. Tetapi jika kita merenungkan ayat di atas, mereka lebih tersentuh oleh pengampunan dosa. Mungkin kita lebih terkesan dengan apa yang nampak daripada yang tidak. Namun Yesus menjanjikan pengampunan untuk kehidupan abadi kita. Sesuatu yang tidak nampak tapi sungguh-sungguh membuat kita bisa merasakan belas kasih Allah.
Apakah kita juga rindu untuk menerima pengampunan Tuhan? Apakah kita mau mendengar kata-kata ini diucapkan dalam hidup kita? Apakah kita rindu untuk mengalami belas kasih dan pengampunan Yesus dalam hidup kita?
Alasan Dia datang dari Surga ke Bumi adalah untuk menawarkan pengampunan atas dosa-dosa kita. Keajaiban fisik walau menurut kebanyakan orang adalah penting, menjadi kurang penting pada akhirnya. Yang terpenting adalah belas kasih dan pengampunan. Ketika kita menerima karunia belas kasih-Nya ini, kita juga akan memuliakan Tuhan dengan sukacita dan keheranan yang luar biasa saat kita melihat karunia luar biasa ini terungkap dalam hidup kita.
Tuhan, aku benar-benar menginginkan belas kasih dan pengampunan-Mu dalam hidupku. Tolonglah aku untuk merendahkan diriku di hadapan-Mu sehingga aku dapat mendengar Engkau berkata, ‘Dosa-dosamu sudah diampuni.’
Bunda Maria, doakankanlah aku. (RFMS)