Minggu ini adalah minggu Adven kedua. Masa Adven adalah masa di mana kita diajak untuk menatap ke depan. Oleh karena itu, masa Adven sering disebut pula sebagai masa penantian. Orang yang menanti adalah orang yang mengarahkan hatinya ke depan. Bagi kita – orang-orang percaya, apa yang sedang dinantikan? Bukankah bayi Yesus telah lahir? Bukankah Tuhan Yesus sudah datang ke dunia ini? Memang betul, kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat Dunia sudah terjadi! Namun kita masih menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali.
Pertanyaannya: Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali?
Dalam masa penantian atau menunggu, bisa muncul berbagai sikap atau reaksi. Bagaimana dengan kita? Kalau kita yang sedang menanti, kira-kira bagaimana sikap kita? Apakah kita menanti dengan tenang, atau protes dan marah-marah, atau menanti dengan kuatir dan takut?
Hidup dalam penantian memang tidak selalu menyenangkan karena kita hidup dalam ketidakpastian. Seperti apa yang kita sedang alami saat ini, menantikan selesainya masa pandemi. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan persisnya masa pandemi ini akan berakhir.
Di dalam perikop Roma 13:11 “Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.” Rasul Paulus memberi nasihat bagaimana kita harus bersikap menjelang kedatangan Kristus kembali.
Dikatakan “keadaan waktu sekarang” yang dalam naskah bahasa aslinya, dipakai hanya satu kata yakni “Kairos”. Artinya, waktu yang khusus atau menentukan. Dalam hal ini, yang dimaksud “Kairos” adalah waktu menjelang kedatangan Kristus kembali.
Jadi dikatakan bahwa kita mengetahui bahwa Kristus akan kembali dan telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur, yang artinya janganlah di dalam masa penantian ini kita tidak siap atau tertidur. Banyak hal yang membuat kita tertidur, misalkan: iman kita yang mengendur, mulai ragu dengan Tuhan karena doa kita tidak kunjung terjawab, malas datang ke misa offline, dan lain-lain. Setiap orang memiliki hal pribadi yang membuat dirinya tertidur. Rasul Paulus mengingatkan kita kembali untuk bangun dari tidur tersebut karena kita tidak tau kapan hari Tuhan akan datang.
Mari kita semua merefleksikan diri, apakah yang membuat kita tertidur saat ini dan hendaknya kita segera bangun dari tidur tersebut dan senantiasa berjaga-jaga di dalam menanti kedatangan Tuhan sehingga pada saat kedatangan Tuhan nantinya, Ia akan melihat kita tetap setia padaNya. (LO)