Kehidupan Berkeluarga

Perayaan menyambut kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus atau biasa yang dikenal Hari Raya Natal baru saja kita rayakan .

Setelah kelahiranNya, Yesus hidup bersama Maria & Yusuf sebagai orang tuanya.

Mereka merupakan suatu keluarga Kudus yang kecil, yang dengan setia melaksanakan hukum Taurat.

Tapi walaupun begitu keluarga Kudus ini juga bisa nengalami permasalahan seperti keluarga-keluarga biasa lainnya.

Hal ini terjadi pada saat Yesus telah berumur 12 tahun & mereka sekeluarga pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah.

Setelah hari perayaan selesai, maka pulanglah mereka, tetapi Yesus tidak ikut serta, Ia tinggal di Yerusalem tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

Setelah 1 hari perjalanan Maria & Yusuf mencari Yesus tetapi tidak diketemukan diantara banyak orang, maka balik lah mereka ke Yerusalem dan sesudah 3 hari mereka baru menemukan Yesus di Bait Allah.

Dan ketika orang tuaNya melihat Dia, tercenganglah mereka lalu kata ibuNya kepadaNya: Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? BapaMu dan aku dengan cemas mencari Engkau.

JawadNya kepada mereka: Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu? 

( Luk 2: 48-49 )

Coba kita bayangkan bagaimana perasaan Maria sebagai seorang ibu ketika mendapat jawaban dari Yesus, tetapi Maria hanya menyimpan hal tersebut di dalam hatinya.

Nah bagaimana dengan keluarga-keluarga di jaman sekarang? Tentu di dalam kehidupan bekeluarga kita tidak luput dari permasalahan-pemasalahan seperti keluarga Kudus, di mana kadangkala kita sebagai orang tua tidak memahami keinginan anak kita, begitu juga sebaliknya anak tidak mengerti kemauan orang tuanya.

Nah kita sebagai keluarga Kristiani harus bisa mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, karena iman kita lah yang membantu kita untuk mengatasi permasalahan-permasalahan didalam keluarga kita. Kita harus bisa saling berkomunikasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi, karena tanpa suatu komunikasi & iman yang baik semuanya akan sia2 saja.

Semoga di tahun 2022 keluarga-keluarga Kristiani lebih mengandalkan Iman & komunikasi yang baik antara setiap anggota keluarga maka keluarga2 bisa menjadi seperti keluarga Kudus.

Selamat tahun baru 2022, Amin (LP)