Bacaan pertama hari ini, menceritakan tentang keberhasilan Daud mengalahkan Goliat, kemenangan ini sebenarnya juga merupakan kemenangan bagi raja Saul, tetapi Saul malah marah dan sakit hati, karena pujian dari rakyat yang diberikan kepada Daud jauh lebih besar daripada pujian kepada Saul, iri hati timbul pada Saul dan menimbulkan pikiran negatif, curiga sepihak dari Saul yang tidak beralasan bahwa jabatan raja akhirnya akan diambil oleh Daud, dan ini membuat Saul bermaksud untuk menyingkirkan / membunuh Daud.
Santo Yohanes dari Damaskus mengatakan bahwa iri hati adalah satu jenis penderitaan dan iri hati adalah penderitaan atas kebaikan orang lain.
Iri hati sering timbul akibat kesombongan karena orang yang iri hati merasa dirinya layak untuk memiliki apa yang tidak dimilikinya, ia kecewa dan cemburu atas keuntungan orang lain sehingga ia ingin memilikinya secara tidak wajar dan dengan cara cara yang tidak adil.
Orang yang iri hati selalu mempunyai keinginan keinginan untuk memiliki lebih daripada orang lain, orang akan melakukan segala cara untuk dapat mewujudkan keinginannya, dan akan membuat seseorang terus menerus berbohong dan memfitnah orang lain, yang pada akhirnya akan mendatangkan kemalangan bagi dirinya sendiri. Iri hati akan mendatangkan maut.
Injil Yakobus 1 : 14-15, tertulis Tetapi tiap tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Sama seperti yang dikatakan dalam Roma 6 : 23A : upah dosa ialah maut.
Katekismus Gereja Katolik memasukkan iri hati kedalam tujuh dosa pokok, karena iri hari dapat menimbulkan dosa dosa lain.
Iri hati timbul karena kesombongan, supaya kita tidak jatuh dalam dosa karena iri hati, kita harus bebas dari kesombongan, dan bebas dari kesombongan adalah rendah hati.
Untuk bisa menjadi pribadi yang rendah hati, kita perlu menyadari bahwa kita bukanlah orang yang sempurna, tapi masih memiliki banyak kekurangan dan kita mau terus belajar untuk mengatasi kekurang tersebut, kita perlu mendengarkan orang lain, sadar atas keberhasilan kita karena campur tangan Allah, senantiasa bersabar.
Semoga dengan belajar dari Yesus yang rendah hati, dapat membuat kita terhindar dari sikap iri hati.
Tuhan senantiasa memberkati (S)