Melayani

Sebagai umat Allah, kita diajak melayani. Namun banyak dari kita hanya mau menjalankan hidup iman dengan menjadi peserta saja seperti dalam misa, upacara dan kegiatan agama lainnya apalagi menjadi pengurus paroki. Hari ini Yesus mengajak kita untuk melayani meskipun ada yang harus dikorbankan seperti waktu, materi dan perasaaan bahkan Ia telah mengorbankan nyawakan di kayu salib untuk kita bahkan diolok-olok dan disesah. Bukan kedudukan yang menjadi incaran kita apabila kita melayani melainkan kehidupan kekal kelak bersama Bapa.

Suatu hari Alan yang memang berpengalaman dalam sandiwara dan akting, diajak oleh sahabatnya, Sammy menjadi pemain tablo Paskah tentang kisah penyaliban Yesus. Alan bersemangat dan mengiyakan ajakan Sammy namun mengajukan syarat bahwa ia harus berperan sebagai Yesus karena merasa lebih berpengalaman dan pantas dari yang lainnnya. Namun Sammy berusaha menjelaskan bahwa peran akan ditentukan panitia dan yang penting sekarang Sammy bersedia dulu menjadi pemain tablo. Peran apapun sangat membantu bagi umat lain dalam menghayati iman akan pengorbanan Yesus. Alan akhirnya mengerti bahwa pelayanannya tidak memerlukan ketenaran dan keutamaan, yang penting partisipasi.

Yesus mengajak kita untuk melayani untuk menjadi yang besar. Sebagai pelayan tentunya banyak yang dikorbankan bahkan akan mendapat sindiran dan cercaan apabila ada yang iri dengan kita. Itu juga yang diperoleh Yesus dan para Rasul dalam pewartaan Injil tetapi hasilnya adalah kebesaran dan keutamaan yang didapat dari Allah Bapa di surga. Semua ini perlu kerendahan hati yang terbuka dan kesediaan kita menjadi pelayan tanpa mengharapkan imbalan seperti yang diharapkan ibu dari anak-anak Zebedeus. Allah Bapa akan membalas segala pelayanan kita. Maukah kita menjawab penggilan Tuhan ini? (CD)