Belas Kasihan dan Aksi Nyata

MARKUS 8 : 1 – 10 , MARKUS 14 : 3 – 9

Dalam pertemuan APP yang ke 3 tahun 2022 ini ada 2 bacaan Injil yang ditampilkan dan tentunya ada hubungan maksud dan tujuan yang saling melengkapi diantara keduanya.

Markus 8 : 2 “ HatiKu tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini . Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan “

Pada umumnya setiap orang pernah mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Tuhan Yesus dalam bacaan Injil tersebut yaitu tergerak oleh belas kasihan , terutama bila melihat hal hal yang menyedihkan seperti misalnya : melihat orang sakit , korban bencana alam , orang yang kesusahan dalam hal ekonomi , kecelakaan , orang meninggal dan lain sebagainya. Perasaan yang timbul itu disebut “ simpati “ , namun apakah cukup hanya dengan bersimpati saja ? Tentunya tidak , maka Tuhan Yesus memperlihatkan bahwa setelah simpati yang timbul karena belas kasihan harus ditindaklanjuti dengan “ empati “ dan aksi nyata.

Karena tergerak oleh belas kasihan , Tuhan Yesus melakukan suatu aksi nyata , melihat mereka yang sudah lelah dan kelaparan karena mengikutiNya , Tuhan Yesus memberi mereka makanan yang membuat mereka semua kenyang bahkan sampai ada lebih dan tentunya akan sangat berguna sebagai bekal dalam perjalanan pulang. Tuhan memberikan contoh aksi nyata yang tidak setengah setengah tapi memperhitungkan semuanya dengan baik dan sempurna.

Markus 14 : 3 – 9 

Seorang perempuan mengurapi Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni yang sangat mahal harganya , dan apa yang dilakukan oleh perempuan itu mengundang rasa marah dan gusar dari orang lain yang berada disitu. Namun Tuhan Yesus membela perempuan tersebut dengan mengatakan bahwa perempuan itu telah melakukan yang terbaik untukNya , sepertinya dia mengetahui bahwa waktu Tuhan Yesus sudah dekat dan tidak ada kesempatan lagi dikemudian hari . Oleh karena itu apabila kita mempunyai kesempatan untuk berbuat baik hendaknya kita jangan menunda nunda lagi , lakukanlah dan berikanlah yang terbaik yang kita miliki , jangan sampai kita memberikan dengan menghitung untung rugi , juga jangan kita menyediakan waktu untuk melayani hanya dengan sisa waktu kita seadanya saja terlebih bila kita sebenarnya mampu dan mempunyai talenta yang bisa dibagikan.

Marilah kita semua pengikut Kristus yang dikaruniai dengan “ hati yang berbelas kasih “ bersama sama mewujudkan aksi nyata dengan seluruh kemampuan kita yang ada baik berupa pikiran , doa maupun materi ataupun perhatian serta dengan hati yang tulus iklas seperti yang dilakukan perempuan dalam bacaan Injil diatas. Salam Damai Sehat Sejahtera (HL)