Tentu kita sudah tidak asing lagi mendengar kalimat ini. Dan boleh hampir dikatakan, dalam tiap tahun, bacaan Kitab Suci tentang ini selalu diungkapkan.
Dalam Injil Matius, Lukas dan Yohanes, kata-kata inipun diungkapkan. Ini menyatakan bahwa Tuhan kita selalu mendengarkan apa yang menjadi permintaan kita sebagai anak-anakNya. Namun sudah pasti Tuhan tidak serta-merta memberikan permintaan kita setiap saat, karena Tuhan tahu, kapan waktu yang tepat untuk memberikan semua itu. Seperti perumpamaan perkawinan di Kana, saat Ibu Yesus meminta kepada Yesus tentang penyelenggara pesta yang kehabisan anggur, Yesus pun berkata, “….. Saat-Ku belum tiba”. (Yoh 2 : 4)
Demikian juga halnya kita, pernahkah kita meminta kepada Yesus namun belum mendapatkan? Pasti pernah yah…. Ini semua bukan karena Tuhan kita tidak mau mengabulkan, tapi percayalah bahwa saatnya belum tepat.
Saya ilustrasikan suatu cerita : Ada sebuah keluarga kecil yang beranggotakan ayah, ibu, dan 2 orang anak. Ayah ini bekerja sebagai karyawan, si ibu tidak bekerja, sementara anaknya yang sulung sudah kuliah dan yang bungsu masih SMP. Pada suatu hari anak sulung ini meminta sebuah laptop baru kepada ayahnya dengan spesifikasi khusus dari suatu merk untuk menunjang perkuliahannya. Apakah langsung diberikan? Tentu tidak, sang ayah pun mulai menyisihkan penghasilannya untuk membelikan laptop yang sesuai dengan yang dibutuhkan dan anak sulung ini juga menunjukkan keseriusannya dalam belajar sehingga selalu mendapat nilai yang baik. Dan pada saat uang si ayah sudah terkumpul, artinya sudah saatnya untuk memberikan laptop baru bagi anaknya. Maka saat itulah anak ini dapat memperoleh apa yang diminta sesuai dengan harapannya.
Demikian juga bagi teman-teman muda yang sedang mencari pasangan, mintalah pada Tuhan dengan jelas dan percaya. Bertekunlah, maka di saat waktunya tiba teman-teman akan mendapatkan apa yang terbaik. (LG)