“Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturuan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturuan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus “
Yohanes 1:17
Sekitar beberapa tahun yang lalu, ada seorang tokoh terkenal dari India yang berasal dari agama tertentu dalam ceramahnya mengatakan mengenai KeAllahan Yesus, yaitu:
“Jika ada seorang Kristen bisa menunjukkan saya, di bagian mana dari Alkitab bahwa Yesus mengatakan “Aku adalah Tuhan dan sembahlah Aku”, maka saya siap masuk Kristen!”.
Apakah benar dalam Alkitab Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan dirinya adalah Tuhan? Jika memang benar, apakah berarti Yesus bukanlah Tuhan?
Bahwa menurut hemat saya secara tersurat memang Yesus tidak pernah mengatakan bahwa: “Akulah Tuhan”, akan tetapi orang beriman mempercayai bahwa “Yesus adalah Anak Allah”, artinya menurut Katekismus Gereja Katolik 454 mengajarkan “sebutan” Anak Allah menyatakan hubungan yang unik dan kekal antara Yesus Kristus dan Allah Bapa-Nya :
Ia adalah Putra Allah yang tunggal dari Allah Bapa (lihat Yoh 1:14,18;3:16,18);
Ia adalah Tuhan sendiri (lihat Yoh 1:1)
Jika kita masih belum paham dengan istilah dalam Katekismus Gereja Katolik di atas maka saya lebih sederhana dalam menyampaikan dan menjelaskan fakta-fakta bahwa Yesus adalah Anak Allah atau keAllahan dari Tuhan Yesus, antara lain:
Kelahiran Yesus di dunia sudah dinubuatkan 20 abad sebelum kelahiran Yesus sendiri melalui Nubuatan dari Para Nabi seperti Nabi Mika (Mikha 5:2), Daniel (Daniel 9:1-27), Nabi Yesaya (Yesaya 7:13-14), dan lain sebagainya;
Selama Yesus berkarya 3 tahun maka Yesus banyak menciptakan mukjizat-mukjizat (Menyembuhkan orang lumpuh di kolam Betesda (Yoh 5:1-9), membangkitkan Lazarus (Yohanes 11:1-45), Menghentikan angin topan di danau Galilea (Markus 4:35-41), dan lain sebagainya) yang tentunya mukjizat tersebut tidak bisa dilakukan oleh seorang manusia;
Pengalaman Iman kita masing-masing berjalan bersama Yesus ketika kita mampu menghadapi dan melewati kondisi dan situasi yang sulit, menyedihkan, menyakitkan, membahayakan atau mungkin diambang kematian;
“Jika kamu percaya apa yang kamu suka di Injil dan menolak apa yang tidak kamu suka, maka bukanlah Injil yang kamu percaya, tetapi dirimu sendiri.”
-St. Agustinus dari Hippo- (DW)