Pertobatan itu merupakan sebuah pengalaman seseorang memuja Allah dan berpaling dari segala yang menghambat relasinya dengan Allah. Pertobatan Kristiani menyangkut relasi manusia dengan Allah. Pertobatan merupakan suatu masalah iman, karena adanya kehendak bebas manusia, manusia ‘bebas’ untuk menentukan apakah dia mau bekerjasama dengan Allah atau membentuk dirinya lepas dari Allah. Orang dapat memilih masuk ke dalam suatu relasi dengan Allah atau menolaknya dengan alasan melindungi kebebasannya.
Oleh sebab itu, pertobatan sungguh berkaitan erat dengan jawaban kita kepada Allah dan setiap individu akan mengalami pengalaman pertobatan yang berbeda-beda.
Proses pertobatan selalu didahului dan disertai oleh kasih karunia Allah. Tanpa kasih karunia Allah, pertobatan tidak mungkin terjadi. (Yoh 6 : 44 “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku”)
Pertobatan adalah satu-satunya obat mujarab untuk penyakit dunia ini.
- Untuk bisa sungguh-sungguh bertobat kita harus terlebih dahulu menyadari bahwa rencana Allah adalah rencana kebahagiaan.
- Perlu adanya Iman Kepada Yesus
Pertobatan sejati memiliki arti lebih dari sekedar perubahan perilaku. Iman kepada Yesus Kristus merupakan landasan yang diatasnya pertobatan yang tulus & harus dibangun, jika kita benar-benar berusaha menyingkirkan dosa.
- Pertobatan mencakup perubahan hati yang hebat, sehingga tidak memiliki lagi watak untuk melakukan yang jahat tapi melakukan yang baik secara berkelanjutan. Jadi manusia harus lahir baru.
- Kita tidak boleh kehilangan harapan
Menjadi seperti Kristus merupakan upaya seumur hidup dan seringkali melibatkan pertumbuhan & perubahan yang lambat , nyaris tidak disadari. Kita tidak boleh kehilangan harapan meskipun kita masih memiliki banyak kekurangan untuk mencapai kesempurnaan.
- Harus ada dukacita karena putus hubungan dengan Tuhan (2 Kor 7:10 “Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian”
Dukacita terutama karena tindakan kita telah menyinggung Bapa kita & Allah kita. Tingkah laku kita telah menyebabkan Juruselamat berdarah dan mati di salib. Jadi kita perlu memiliki hati yang hancur & roh yang menyesal (Mzm 34:18 “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”). Roh seperti itulah prasyarat mutlak untuk pertobatan sejati
- Hanya Bapa & Juruselamat yang bersemangat untuk melihat kita mengembalikan kehidupan kita
Lihat aku berdiri di muka pintu & mengetuk, jikalau ada orang yang mendengar suaraku & membukakan pintu, Aku akan masuk dan mendapatkanya. Dia tidak mengatakan Aku berdiri di muka pintu & menunggu engkau mengetuk. Dia mengisyarakan bahwa kita hanya perlu untuk membuka hati kita dan mengijinkan Dia masuk (LO)