Beramal Saja Tidak Cukup

Dalam masa Prapaskah 40 hari , setiap tahun kita selalu diajarkan 3 hal utama; PUASA/PANTANG, DOA & BERAMAL.

Saya rasa mayoritas tiap dari kita pasti pernah bersedekah, menolong seseorang yang di timpa kemalangan. Menyumbang untuk kegiatan amal (karitatif) merupakan salah satu perbuatan baik yang sudah seharusnya dilakukan oleh orang2 yang ingin hidupnya bermanfaat bagi sesama. Namun bagi Paus Fransiskus, membantu sesama & beramal saja tidak cukup jika kita melakukannya melalui lembaga amal.

Keberpihakan kita pada orang miskin mestinya langsung dari orang ke orang, menyangkut pengalaman “ sentuhan dari daging ke daging” . Kita di ajak melakukan perbuatan amal secara personal, langsung ada orang yang membutuhkan, dan ikut memberikan “ sedikit empati” atas kehidupan yang saat itu mereka rasakan.

Kita di sarankan agar pergi mendatangi orang yang ingin kita bantu, memahami kesulitan mereka dengan berdialog dari hati ke hati , kemudian memetik pelajaran yang berguna pula bagi kita. Hal ini tentu tidak mudah di jalankan di tengah pandemi,  di tengah kota megapolistan dengan berbagai kesibukan dan waktu yang terbatas, semua maunya serba instant. Kita justru memilih untuk mengambil jarak agar tidak perlu secara langsung berinteraksi dengan mereka. Untuk mudahnya, kita beramal melalui lembaga amal yang saat ini tidak sulit kita temukan. 

Tapi untuk menjadi pribadi yang berbeda, kita bisa melakukan sesuatu yang berbeda juga. Misalnya kita berkunjung ke rumah orang yang ingin kita bantu di sekitar kita. Jalin tali silaturahmi dengan mereka, ngobrol dari hati ke hati dan pahami situasi yang sedang mereka hadapi. Ketahui apa yang mereka butuhkan , lalu berikan bantuan kita secara langsung. Lihat dan rasakan bagaimana hati kita juga ikut berinteraksi dengan hati mereka. 

Semoga kutipan ini memberi semangat beramal pada sesama kita;  Injil Lukas 6:38 – “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan di ukurkan kepadamu.” (BA)