Mengapa Perlu Melayani

“Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma”. Matius 10:8

Perikop ini sebenarnya berbicara mengenai perutusan murid-murid Yesus. Tuhan telah memberi kuasa kepada para murid untuk menyembuhkan, mengusir setan, dan membangkitkan orang mati. Intinya kuasa ini di berikan Yesus untuk membebaskan UmatNya dari penyakit, kelemahan,  yang membuatnya tidak berdaya.

Tapi pelayanan itu harus di lakukan dengan cuma-cuma, tanpa di bayar. Setiap rabi Yahudi juga terikat oleh hukum yang mengatakan bahwa ia harus memberikan pengajaran agama dengan cuma-cuma, tanpa imbalan apapun sebagaimana Musa pun telah menerima hukum agama itu secara cuma- cuma dari Allah.

Bukankah kita ini juga murid-murid yang di utusNya untuk mewartakan kabar gembira kepada orang lain? Kita telah menerima kabar tentang Yesus Kristus yang menyelamatkan secara cuma-cuma. Pasti tidak satu pun dari kita yang harus membayar mahal untuk mendengarkan Firman Tuhan, menghadiri Misa, di Baptis, mengikuti Pendalaman Iman semua gratis atau paling biaya administrasi yang sangat terjangkau sekali dan kadang tidak sanggup bayarpun krn kondisi ekonomi lemah juga di beri  gratis.

Firman Tuhan itu gratis. Keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat dibeli dengan uang karena memang tidak di perjualbelikan. Semua orang dapat menerima, asal sungguh-sungguh MAU dan RINDU. Kita telah menerima kabar tentang Yesus yang menyelamatkan dari orang lain secara cuma-cuma.

Kita di selamatkan bukan karena kita pantas. Yesus wafat untuk menebus kita orang yang berdosa. Kita menerima keselamatan dari Tuhan dengan cuma-cuma.

Talenta yang di berikan Tuhan kepada kita ; harta, kepandaian,  waktu, tenaga,kesehatan, relasi, ketrampilan, pendidikan  sebagian kita peroleh tanpa membayar. Napas hidup yang membuat kita dapat melakukan semua aktivitas adalah anugerahNya. Kita harus  mengakui bahwa semua yang ada pada kita bukanlah milik kita. Semua hanya sementara saja & semua akan lenyap begitu roh kita kembali kepadaNya.

Jadi, marilah kita berbagi ilmu, kepandaian, ketrampilan – dengan begitu akan berdaya guna jika kita wariskan dan ajarkan dan teruskan kepada orang banyak.

Seperti air jernih terus di alirkan dan  dia akan memberi kehidupan bagi sekitarnya. (BA)