“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali“ (Mat 18:15)
Dalam pasal 18 ini Tuhan Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk rendah hati, untuk tidak melakukan atau menghindari kejahatan/penyesatan, mengajarkan bagaimana kita harus menasihati dan mendisiplinkan saudara kita ketika mereka melakukan dosa, dan berapa kali harus mengampuni mereka.
Seseorang yang berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari kuasa dosa. Dia membutuhkan kasih karunia dan pengampunan Kristus. Kristus dapat memberikan kasih karunia-Nya terhadap orang tersebut lewat otoritas yang diberikan-Nya kepada sesama tubuh Kristus atau gereja (ayat 18). Jadi, Kristus mau sesama tubuh Kristus harus saling terbuka satu sama, saling mengingatkan satu sama lain seperti yang tertulis dalam imamat 19:1. Kristus sudah memberikan kita otoritas untuk menegur dan mendisiplinkan sesama tubuh Kristus, tujuannya adalah pertama, untuk melindungi nama baik Allah. Kedua, menyelamatkan sesama tubuh Kristus yang tidak patuh dan membawa mereka kepada jalan yang benar.
Agar teguran yang kita ucapkan kepada saudara kita yang berbuat salah atau berdosa dapat menjadi pertolongan baginya dan mendapatkannya kembali, harus dilakukan dengan kasih, dengan cara yang benar,yaitu dengan cara yang Tuhan Yesus ajarkan :
- Teguran secara empat mata atau secara pribadi, tujuannya agar tidak mempemalukan saudara kita tersebut. Jadi, jangan hanya ada niat “memukul” saja tetapi juga niat untuk mendapatkannya kembali seperti seorang Gembala mendapatkan domba yang tersesat (band. Amsal 27;6 & Matius 18:12-14). Allah hadir dalam persekutuan orang percaya. Ketika kita menegur atau menasihati saudara yang melakukan pelanggaran, kita perlu meminta hikmat Tuhan. Berdoa meminta Tuhan melembutkan hatinya sehingga ia menyadari kesalahannya dan bertobat.
- Teguran di hadapan dua atau tiga orang Saksi secara tertutup. Hal ini dapat dilakukan jika dengan secara empat mata tidak mendapatkannya kembali. Mengapa perlu saksi? Karena keikutsertaan dua atau tiga orang lain, nasihat atau teguran lebih kuat, lebih matang, dan lengkap daripada teguran dan nasihat yang diberikan oleh satu orang. Tujuannya untuk membawa kembali saudara kita yang bersalah.
- Teguran di hadapan Jemaat, dilakukan jika tahap kedua tidak berhasil. Dihadapkan kepada jemaat karena Jemaat adalah keluarga Allah. Jemaat adalah tubuh Tuhan Kristus. Apalagi jika berpengaruh negatif pada kehidupan jemaat secara umum, dan dapat menjadi bentuk peringatan bagi semua jemaat.
Tugas sebagai murid adalah menasihati, dengan langkah-langkah yang sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus, dan saling mengampuni agar menghindarkan kita dari penyesatan dosa. (YP)